Jumat, 26 November 2010

► Doa Akhlak Bagus


Duhai ALLAH ..Tunjukkan aku pada akhlak yang terbaik, tidak akan menunjukkan kepadanya kecuali Engkau. Hindarkan aku dari akhlak yang jahat, tidak akan ada yang bisa menjauhkan aku daripadanya, kecuali Engkau. Aku penuhi panggilan-Mu dengan kegembiraan, seluruh kebaikan di kedua tangan-Mu, kejelekan tidak dinisbahkan kepada-Mu. Aku hidup dengan pertolongan dan rahmat-Mu, dan kepada-Mu aku kembali. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.

Aku berlindung dgn kalimat2 Allah yg sempurna, yg tdk diterobos oleh orang baik & orang durhaka, dari kejahatan apa yg diciptakan-Nya, kejahatan apa yg turun dari langit dan yg naik ke dlmnya, kejahatan yg tumbuh di bumi dan yg keluar daripadanya, kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan-kejahatan yg datang di waktu malam kecuali dgn tujuan baik, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih (HR. Ahmad )
Rabbana, jagalah lisan kami, agar mampu menebar kesejukan di muka bumi, dan sapalah kami kelak diakhirat nanti dengan ucapan "salam" sebagai ucapan selamat dari Engkau Yang Maha Penyayang. Rabbana, Engkau yang menguasai seluruh jiwa kami, ampuni kami bila tidak mampu mensyukuri lisan kami dan mensyukuri penglihatan kami, jagalah hati kami agar tetap tertaut kepada CintaMu, berilah kesejahteraan bagi Nabi.Aamiin


Ilahi.. anta rabbi, la ilaha illa anta ya aziz ya hakim, padamkan api amarah yang begejolak dalam darah kami, hapuskanlah noktah sombong yang menodai hati kami, jernihkanlah ilmu-ilmu yang ada dalam kepala kami. Subhanaka, sesungguhnya kami sadar seluruh amal baik kami tidak akan mampu menghapus satu perbuatan dosa kami kalau bukan sifat pengampun dan pemaaf Engkau ya rabbi. Ampuni kami, Maafkan kami. .Aamiin

Rabbana, jadikan lidah kami selalu bertutur manis kepada saudara kami, jadikan tangan kami, selalu terulur kepada saudara kami, jadikan kaki kami selalu melangkah ketempat yang kau ridhai, jadikan kepala kami selalu mentafakuri ciptaaMu, ya Allah penuhilah hati kami, dengan Cinta kepadaMu, Rindu akan diriMu, menangis karena sayangMu. NamaMu menelusup disetiap relung hati kami. La ilaha illa anta, ya Hayyu ya Qayyum. .Aamiin

♥ Tafakur

Rabbi, matahariMu tak pernah bergeser dari jalan yang telah Kau tentukan, RembulanMu tak pernah terlambat hadir dalam hari-hariku, setiap benda angkasa berkeliling setiap saat, menyerahkan diri, baik dengan suka maupun terpaksa. Rabbi, hambaMu memang lalai, Engkau tunjukkan ayat-ayatMu, tapi tak pernah telinga ini mau mendengar, tak pernah mata ini mau melihat, ampuni hambaMu yang dhaif ini

Rabbi, tetumbuhan bergerak menggapai cahaya, tapi hambaMu justru menelusup gelap. Semburat cahaya mentari dhuha menghangatkan alam raya, tapi hambaMu justru menebar kegerahan hidup, rembulan dan mentari saling mengisi, tapi hambaMu justru saling sikut dengan sesama. Rabbi, la ilaha illa anta, ampuni hambaMu, maafkan hambaMu, rahmati hambaMu (renungan pribadi)
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka kebanyakan dari jin & manusia, mereka mempunyai hati,tetapi tdk dipergunakannya utk memahami ayat2 Allah & mereka mempunyai mata tapi tdk dipergunakannya utk melihat tanda2 kekuasaan Allah, & mereka mempunyai telinga tapi tdk dipergunakannya utk mendengar ayat2 Allah. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah org2 yg lalai(QS 7:179)


Seruan sang Khalik
Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Hai anak Adam, Aku menyuruhmu tetapi kamu berpaling, dan Aku melarangmu tetapi kamu tidak mengindahkan, dan Aku menutup-nutupi (kesalahan-kesalahan)mu tetapi kamu tambah berani, dan Aku membiarkanmu dan kamu tidak mempedulikan Aku. Wahai orang yang esok hari bila diseru oleh manusia akan menyambutnya, dan bila diseru oleh Yang Maha Besar (Allah) dia berpaling dan mengesampingkan, ketahuilah, apabila kamu minta Aku memberimu, jika kamu berdoa kepada-Ku Aku kabulkan, dan apabila kamu sakit Aku sembuhkan, dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki, dan jika kamu mendatangiKu Aku menerimamu, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni (dosa-dosa)mu, dan Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih." (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)

Rabu, 06 Oktober 2010

► Melatih Kepekaan Dan Ketajaman Mata hati


Hati yang peka dan tajam adalah indikator kedekatan kepada Allah SWT. Bukannya apa, maksud peka di sini, kita selalu mengaitkan dengan kehadiran Sang Maha Pencipta alam semesta. Dengan selalu menghadirkan eksistensi-Nya, kita berharap Dia selalu membisikkan solusi apapapun kebaikan menurut cara-Nya.
Apakah sobat mengingkan kepekaan mata hati sehingga semua persoalan hidup bukanlah lagi menjadi hal berat bagi sobat? Hidup menjadi terarah dan sobat selalu mendapat bimbingannya setiap detik setiap saat. Rezeki dan keberkahan dunia akherat, demi Allah, akan diraih. intinya ada usaha lahiriah dan batiniah. Dalam hal ini saya bahas sisi batiniah, saya hanya menyebutkan poin-poin intinya saja, karena penjelasan dan manfaat bisa disimpulkan bahwa inilah yang mesti sobat amalkan.

♥ Pemberian :
- sedekah

♥ Shalat :
- shalat dhuha
- shalat tahajjud
- shalat taubat

♥ Sikap :
- tawakkal
- syukur
- sabar
- husnudzon

♥ Perkataan :
- zikir
- isrigfar
- shalawat

♥ Perbuatan :
- berbakti kepada orang tua
- menikah
- memiliki keturunan
- berhaji
- berumrah
- silaturahim
- ikhtiar
- berdagang

Semua poin-poin di atas memiliki keajaiban yang dahsyat dan luarbiasa. Saya yakin poin-poin tersebut tidak pernah masuk dalam daftar rencana yang harus sobat lakukan (baik rencana tersebut sekedar tuilisan bahkan niat sekalipun). Sebaiknya mulai saat ini kita tulis besar-besar daftar tersebut, dan tentunya mari kita amalkan secara berjamaah. InsyaAllah

Selasa, 05 Oktober 2010

♥ Cinta sejati kan selalu membuat pemilik nya kuat dan tangguh ♥



Cinta sejati Selalu membuat pemiliknya tumbuh menjadi besar dan kokoh, bukan sebaliknya menjadi kerdil dan rapuh.
Cinta merupakan ungkapan yang selalu menarik untuk diperbincangkan, karena tak pernah lepas suatu masa tanpa adanya cinta dan kasih sayang. Masalahnya seringkali manusia terjebak antara tipisnya perbedaan cinta dan nafsu.
Cinta merupakan anugerah yang agung dari Allah SWT.
Allah menurunkannya bagi manusia sebagai bekal dalam mengelola dunia ini.
Cinta merupakan alasan utama kita dilahirkan di dunia. Cinta Allahlah yang menjadikan kita ada, bernafas dan hidup di dunia.
Cinta merupakan perasaan Ibu pada anaknya, cinta hamba kepada saudaranya.
Cinta selalu menghadirkan kebahagiaan dan kekuatan. Seorang ibu bisa menjadi bahagia karena ada anaknya. Ibu akan selalu melindungi anaknya dengan sekuat tenaga, ibu rela memikul beban selama berbulan bulan demi melihat cintanya lahir ke dunia, Ibu rela menyusuinya, menjaganya dan mengasuhnya walau kadang diri sendiri tak terurus. Itulah cinta.Cinta seorang saudara kepada saudaranya juga selalu melahirkan kekuatan. Seseorang yang lemah akan mampu memiliki kekuatan yang tinggi tatkala ia melindungi saudaranya. Seorang muslim pun demikian ia akan mampu berbuat di luar akal manusia demi melindungi cintanya kepada Allah. Itulah cinta..
Cinta ada untuk membangkitkan energi positif manusia.
Cinta hadir untuk membangun manusia.
Sehingga tak mungkin cinta bila yang ada adalah kerusakan.

Bukanlah itu cinta….. jika seseorang rela menodai kekasihnya.
Bukanlah itu cinta….. jika ia membunuh manusia lainnya untuk mendapatkan sesuatu,
Bukanlah itu cinta …..bila kita menjadi rapuh dan lemah.
Karena Cinta selalu ada untuk memperkuat pemiliknya.
Dan menjadikannya Agung dan Tangguh

Jumat, 17 September 2010

► Nasihat Hidup tentang jodoh ♥

Sebagaimana telah diterangkan dalam “Al-Jami’ul Kabiir”, dari Buraidah bin Muhammad As-Sa’adi, yang memberitakan dari ayahnya, bahwa telah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah saw, kemudian ia memohon kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku ingin menikahi seorang wanita, berdo’alah untukku!”
Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Seandainya malaikat Israfil, Jibril, Mikail, dan seluruh malaikat Pemikul ‘Arsy secara bersama berdo’a untukmu, dan demikian pula aku berdo’a beserta mereka, maka tidaklah engkau akan berpasangan (menikah) kecuali dengan seorang wanita yang telah dituliskan-Nya untukmu!”
Sumber: “Asbaabul Wuruud”, Ibnu Hamzah Al-Husaini Al-Hanafi Ad-Damsyiqi -

Dan sesungguh nya » :
♥ Barangsiapa menginginkan teman,
cukuplah ALLAH menjadi temannya.

♥ Barangsiapa menginginkan kekayaan,
cukuplah QANA'AH menyertainya.

♥ Barangsiapa menginginkan nasihat,
cukuplah KEMATIAN menasihatinya.

♥ Barangsiapa menginginkan harta simpanan,
cukuplah AL-QUR'AN menjadi barang simpanannya.

♥ Barangsiapa yang tidak cukup dengan keempat-empat hal ini,
cukuplah NERAKA baginya..

Selasa, 24 Agustus 2010

♥ Tentang Lidah

► Mari Kendalikan Lidah Kita

Lidah adalah anggota badan yang benar-benar perlu dijaga dan dikendalikan. Sesungguhnya lidah adalah penterjemah hati dan pengungkap isi hati. Oleh karena itulah setelah nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan istiqomah, beliau mewasiatkan untuk menjaga lisan. Dan lurusnya lidah itu berkaitan dengan kelurusan hati dan keimanan seseorang. Di dalam Musnad imam Ahmad dari Anas bin Malik , dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam , beliau bersabda:
" Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk sorga. "(HR. Ahmad, no. 12636, dihasankan oleh syaikh Salim Al-Hilali di dalam Bahjatun Nazhirin 3/13)

Oleh karena itulah sepantasnya seorang mukmin menjaga lidahnya. Tahukah anda jaminan bagi orang yang menjaga lidahnya dengan baik? Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya, niscaya aku menjamin sorga baginya. (HR. Bukhari, no. 6474; Tirmidzi, no. 2408; lafazh bagi Bukhari)
Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir, dia berkata: “Aku bertanya, wahai Rasulallah, apakah sebab keselamatan?” Beliau menjawab: “Kuasailah lidahmu, hendaklah rumahmu luas bagimu, dan tangisilah kesalahanmu”. (HR. Tirmidzi, no.2406)
Yaitu janganlah engkau berbicara kecuali dengan perkara yang membawa kebaikanmu, betahlah tinggal di dalam rumah dengan melakukan ketaatan-ketaatan, dan hendaklah engkau menyesali kesalahanmu dengan cara menangis.
Selain itu bahwa lidah merupakan alat yang mengungkapkan isi hati. Jika anda ingin mengetahui isi hati seseorang, maka perhatikanlah gerakan lidahnya, isi pembicaraannya, hal itu akan memberitahukan isi hatinya, baik orang tersebut mau atau enggan..

Diriwayatkan bahwa Yahya bin Mu’adz berkata: “Hati itu seperti periuk yang mendidih dengan isinya, sedangkan lidah itu adalah gayungnya. Maka perhatikanlah seseorang ketika berbicara, karena sesungguhnya lidahnya itu akan mengambilkan untukmu apa yang ada di dalam hatinya, manis, pahit, tawar, asin, dan lainnya. Pengambilan lidahnya akan menjelaskan kepadamu rasa hatinya”. *)*)[Hilyatul Au'iyaa', 10/63, dinukil dari Aafaatul Lisaan fii Dhauil Kitab was Sunnah, hlm, 159, karya Dr. Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthani]

Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas’ud pernah bersumpah dengan nama Allah, lalu mengatakan: “Tidak ada di muka bumi ini sesuatu yang lebih pantas terhadap lamanya penjara daripada lidah!” *)*)[Riwayat Ibnu Hibban di dalam Raudhatul 'Uqala', hlm. 48. Dinukil dari Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, juz: 1, hlm. 340]

Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas’ud berkata: “Jauhilah fudhuulul kalam (pembicaraan yang melebihi keperluan). Cukup bagi seseorang berbicara yang menyampaikan kebutuhannya”. *)*)[Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, juz: 1, hlm. 339]

Syaqiq mengatakan: “‘Abdullah bin Mas’ud bertalbiyah di atas bukit Shofa, kemudian mengatakan: “Wahai lidah, katakanlah kebaikan niscaya engkau mendapatkan keberuntungan, diamlah niscaya engkau selamat, sebelum engaku menyesal”. Orang-orang bertanya: “Wahai Abu ‘Abdurrahman, ini adalah suatu perkataan yang engkau ucapkan sendiri, atau engkau dengar|?” Dia menjawab|: “Tidak, bahkan aku telah mendengar Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda:
Mayoritas kesalahan anak Adam adalah pada lidahnya. (HR. Thabarani, Ibnu ‘Asakir, dan lainnya. Lihat Silsilah Ash-Shahihah, no. 534)
Diriwayatkan bahwa Ibnu Buraidah mengatakan: “Aku melihat Ibnu ‘Abbas memegangi lidahnya sambil berkata “Celaka engkau, katakanlah kebaikan, engkau mendapatkan keberuntungan. Dimalah dari keburukan, niscaya engkau selamat. Jika tidak, ketahuilah bahwa engaku akan menyesal”. *)*)[Aafatul lisaan, hlm. 161]
Ririwayatkan bahwa An-Nakhai berkata: “Manusia binasa pada fudhuulul maal (harta yang melebihi kebutuhan) dan fudhuulul kalam”. *)*)[Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, juz: 1, hlm. 339]
Diriwayatkan bahwa ada seseorang yang bermimpi bertemu dengan seorang ‘alim besar. Kemudian orang ‘alim itu ditanya tentang keadaannya, dia menjawab: “Aku diperiksa tentang satu kalimat yang dahulu aku ucapkan. Yaitu aku dahulu pernah mengatakan “Manusia sangat membutuhkan hujan!” Aku ditanya: “Tahukah engkau tahu bahwa Aku (Allah) lebih mengetahui terhadap mash-lahat hamba-hambaKu?” *)*)[Aafatul lisaan, hlm. 160-161]
Diriwayatkan bahwa seorang Salaf mengatakan: “Seorang mukmin itu menyedikitkan omongan dan memperbanyak amalan. Adapun orang munafik, dia memperbanyak omongan dan menyedikitkan amalan”.
Diriwayatkan bahwa seorang Salaf mengatakan: “Selama aku belum berbicara dengan satu kalimat, maka aku manguasainya. Namun jika aku telah mengucapkannya, maka kalimat itu menguasaiku”.
Diriwayatkan bahwa seorang Salaf mengatakan: “Diam adalah ibadah tanpa kelelahan, keindahan tanpa perhiasan, kewibawaan tanpa kekuasaan, anda tidak perlu beralasan karenanya, dan dengannya aibmu tertutupi”. *)*)[Lihat Hashaaidul Alsun, hlm. 175-176]

► Kesimpulannya adalah bahwa kita diperintahkan berbicara yang baik, dan diam dari keburukan. Jika berbicara hendaklah sesuai dengan keperluannya. Wallahul Musta’an.

Selasa, 13 Juli 2010

► Istri Pertama ,kedua ,ketiga ,dan keempat

Dahulu kala…Ada seorang raja yang mempunyai 4 isteri. Raja ini sangat mencintai isteri keempatnya dan selalu menghadiahkannya pakaian-pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling enak. Hanya yang terbaik yang akan diberikan kepada sang isteri.Dia juga sangat memuja isteri ketiganya dan selalu memamerkannya ke pejabat-pejabat kerajaan tetangga. Itu karena dia takut suatu saat nanti, isteri ketiganya ini akan meninggalkannya. Sang raja juga menyayangi isteri keduanya. Karena isterinya yang satu ini merupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, peduli dan sabar terhadapnya. Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akan mengungkapkan isi hatinya hanya pada isteri ketiga karena dia bisa membantunya melalui masa-masa sulit itu. Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan telah memberikan kontribusi yang besar dalam pemeliharaan kekayaannya maupun untuk kerajaannya. Akan tetapi, si raja tidak peduli terhadap isteri pertamanya ini meskipun sang isteri begitu mencintainya, tetap saja sulit bagi sang raja untuk memperhatikan isterinya itu. Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa kematiannya sudah dekat. Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, sang raja lalu berpikir, “Saat ini aku memiliki 4 isteri disampingku, tapi ketika aku pergi, mungkin aku akan sendiri”.
Lalu, bertanyalah ia pada isteri keempatnya, “Sampai saat ini, aku paling mencintaimu, aku sudah menghadiahkanmu pakaian-pakaianyang paling indah dan memberi perhatian yang sangat besar hanya untukmu. Sekarang aku sekarat, apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku?” “Tidak akan!” balas si isteri keempat itu, ia pun pergi tanpa mengatakan apapun lagi. Jawaban isterinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk jantungnya. Raja yang sedih itu kemudian berkata pada isteri ketiganya, “Aku sangat memujamu dengan seluruh jiwaku. Sekarang aku sekarat, apakah kau tetap mengikuti dan selalu bersamaku?” “Tidak!” sahut sang isteri. “Hidup ini begitu indah! Saat kau meninggal, akupun akan menikah kembali!” Perasaan sang rajapun hampa dan membeku. Beberapa saat kemudian, sang raja bertanya pada isteri keduanya, ” Selama ini, bila aku membutuhkanmu, kau selalu ada untukku. Jika nanti aku meninggal, apakah kau akan mengikuti dan terus disampingku? “Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaaanmu!” jawab isteri keduanya. “Yang bisa aku lakukan, hanyalah ikut menemanimu menuju pemakamanmu.” Lagi-lagi, jawaban si isteri bagaikan petir yang menyambar dan menghancurkan hatinya. Tiba-tiba, sebuah suara berkata: “Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi.” Sang raja menolehkan kepalanya mencari-cari siapa yang berbicara dan terlihatlah olehnya isteri pertamanya. Dia kelihatan begitu kurus, seperti menderita kekurangan gizi.
Dengan penyesalan yang sangat mendalam kesedihan yang amat sangat, sang raja berkata sendu, “Seharusnya aku lebih memperhatikanmu saat aku masih punya banyak kesempatan!”
Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai ’4 isteri’ dalam hidup kita….
‘Isteri keempat’ kita adalah tubuh kita. Tidak peduli berapa banyak waktu dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus, tetap saja dia akan meninggalkan kita saat kita meninggal, Kemudian ‘Isteri ketiga’ kita adalah ambisi, kedudukan dan kekayaan kita. Saat kita meninggal, semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain.
Sedangkan ‘isteri kedua’ kita adalah keluarga dan teman-teman kita. Tak peduli berapa lama waktu yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita hingga ke pemakaman. Dan akhirnya ‘isteri pertama’ kita adalah jiwa, roh, iman kita, yang sering terabaikan karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dan kepuasan nafsu. Padahal, jiwa, roh, atau iman inilah yang akan mengikuti kita kemanapun kita pergi. Jadi perhatikan, tanamkan dan simpan baik-baik dalam hatimu sekarang! Hanya inilah hal terbaik yang bisa kau tunjukkan pada dunia.

♥ Hakikat sakit

♥ Mengapa ALLAH menciptakan orang Miskin ?
♥ Mengapa ALLAH menciptakan orang Kaya ?
♥ Mengapa ALLAH menciptakan orang Sakit ?
♥ Mengapa ALLAH menciptakan orang Sehat ?
Tentu saja semua ada alasannya
► Yang pertama :
Agar kita mempunyai rasa sosial yang tinggi terhadap sesama. Orang yang kaya diperintahkan oleh ALLAH untuk gemar bersedekah kepada orang yang miskin.
Orang yang sehat juga diperintahkan oleh ALLAH untuk mengunjungi orang-orang yang sedang sakit.
Dan mereka semua harus bersyukur atas semua yang telah ALLAH berikan kepadanya. Jangan selalu melihat keatas karena kita tidak akan pernah bersyukur, selalu merasa kurang tapi lihatlah kebawah, banyak orang yang berada jauh dibawah kita.
Orang Sakit
Jangan mengeluh ketika kita sedang sakit karena pada saat kita sakit ALLAH akan mengirimkan 4 orang malaikat kepada kita.
1. Malaikat pengambil kekuatan
Jika kita sakit maka seluruh badan kita akan sakit, lemas dan tak berdaya, semua itu diakibatkan kita kehilangan kekuatan dari tubuh kita.
2. Malaikat Pengambil nafsu makan
Jika kita sakit maka nafsu makan kita akan kehilangan nafsu makan, semua makanan tidak ada yang enak, karena nafsu makan kita diambil dari tubuh.
3. Malaikat pengambil cahaya
Jika kita sakit maka wajah kita akan tampak lesu, dan pucat tak bercahaya, semua itu karena cahaya dari wajah kita diambil oleh malaikat tersebut.
4. Malaikat mengambil dosa-dosa kita
Jika kita sakit maka beberapa dosa-dosa kita akan berguguran karena diambil oleh malaikat tersebut.Setelah kita sembuh dari sakit maka ALLAH menyuruh 3 malaikat tersebut untuk mengembalikan kekuatan tubuh kita, mengembalikan nafsu makan kita, Mengembalikan cahaya wajah kita dan ALLAH tidak menyuruh malaikat keempat untuk mengembalikan dosa-dosa kita tapi ALLAH menyuruh malaikat tersebut membuang dosa kita ke laut.Jadi jika kita mengalami sakit janganlah mengeluh dan menyalahkan atas sakit yang kita derita.

Jumat, 09 Juli 2010

► Godaan orang berilmu

Jangan disangka bahwa seseorang yang berilmu sudah otomatis terlindungi dari kebodohan dan terlepas dari godaan. Meskipun orang berilmu berada di tingkatan yang lebih tinggi daripada makhluk-makhluk lain, ia juga tetap menghadapi godaan yang tidak kalah besar. Bahkan godaan orang yang berilmu jauh lebih besar dibandingkan godaan orang-orang selainnya. Begitu pula dalam akibatnya, bila ia berhasil
maka jadilah ia orang yang paling takut [dekat] di sisi Allah. Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. [QS. Al-Fathir: 28].

Dan sebaliknya, ketika ia gagal dalam menghadapi godaan, maka ia hanya menjadi penyebab kerusakan di muka bumi. Dia jugalah yang disinyalir oleh Rasulullah SAW sebagai manusia selain Dajjal lebih ditakuti "karena sangat halus geraknya
dari pada Dajjal itu sendiri. Rasul SAW ditanya, Siapakah mereka wahai Rasulullah? Mereka adalah ulama-ulama yang jahat (ulama al-sui). (Muslim: 5/145).
Apa saja godaan orang berilmu? Yang pertama adalah harta benda atau duniawi. Ini adalah cobaan yang paling ringan. Orang yang berilmu seringkali dihadapkan pada
pilihan-pilihan yang terkadang menyulitkan. Ketika seseorang menjadi ilmuwan, maka dengan sendirinya harta dunia itu datang. Kesempatan orang yang berilmu dalam mendapatkan dunia lebih besar daripada orang yang tidak berilmu. Di sinilah orang yang berilmu digoda. Apakah ilmu Yang dimilikinya bisa mengatur nafsu syahwatnya [yang cenderung pada dunia]? Ataukah sebaliknya, nafsu syahwatnya lah yang menjadi pengatur ilmunya? Apakah yang terakhir ini bisa terjadi pada orang yang berilmu?
Bagaimana bisa?
Memang tidak salah bila orang berilmu mendapatkan harta dunia dari ilmu-ilmunya. Tidak salah bila seorang dokter mendapatkan upahnya. Pun tidak salah bagi seorang guru/dosen mendapatkan bisyarahnya. Namun yang disalahkan adalah bila ilmu dijadilakn legitimasi dari keinginan-keinginan duniawinya. Yang salah adalah dokter yang menyalahgunakan keilmuannya demi sejumlah rupiah. Yang berbahaya adalah ulama/ilmuwan/cendekiawan yang memanfaatkan kedalaman ilmu [baca pengetahuan] nya demi sejumlah harta. Kalau apa yang dibuat oleh dokter dalam penyahgunaannya mungkin menyebabkan malpraktek, atau paling parah bisa menyebabkan kematian fisik manusia, maka kesalahan ulama terhadap penyalahgunaan ilmunya bisa lebih berbahaya dari
sekedar kematian fisik. Kesalahan bisa menyebabkan kebingungan umat serta menjadi penyulut para hamba Allah untuk bermaksiat kepada-Nya. Yang paling berbahaya adalah tingkah ulama ini bisa juga menghancurkan akidah umat. Hal tersebut bisa terjadi hanya karena kecenderungannya pada harta benda.
► Godaan yang kedua adalah kehormatan dan nama baik di mata makhluk. Ini adalah penyakit jiwa. Mungkin saja orang berilmu terhindar dari godaan harta yang hina karena ketampakannya, maka ia tidak begitu saja lepas dari godaan kedua yang halus ini. Ia adalah godaan yang lembut dalam jiwa manusia. Kecenderungan orang yang berilmu setelah penguasaan yang mendalam dalam keilmuan adalah keinginan untuk
dihormati. Ia merasa berhak dengan penghormatan semua makhluk karena ketinggian ilmunya. Bila cinta/gila hormat dari makhluk ini dibiarkan begitu saja, maka orang berilmu akan terjangkit pada penyakit ketiga yang paling berbahaya, yaitu kesombongan. Pada godaan ini, orang berilmu memang tidak lagi berhadapan dengan harta dunia. Mungkin saja ia berhasil melewati harta dunia. Tapi kesombongan adalah hal yang sangat halus yang masuk ke dalam jiwa manusia. Bila orang yang berilmu lengah sedikit saja, ia akan dimasuki rasa ini. Bahwa akulah orang yang paling berilmu. Bahwa akulah orang yang paling dekat di sisi Allah. Tidak ada orang yang lebih alim dariku. Begitu kira-kira godaan yang ada di dalam hatinya.
> Akibatnya, ia akan menyepelekan orang lain, mengaggap orang lain lebih bodoh dan rendah, serta enggan menolak apa yang datang dari orang lain, walau itu suatu yang benar. Ia mengaggap bahwa ia adalah segala-galanya, yang lebih mengetahui dan memahami setiap sesuatu dibanding lainnya. Pada tahap yang lebih berbahaya adalah penolakan orang berilmu pada keberadaan Allah dan kenyataan akan kebesaran-Nya. Ia tiada segan untuk menafikan Allah dalam kehidupannya. Ia hanya mengagungkan ilmunya. Ia lupa kepada Sang Pemberi ilmu, Sang Mahatahu. Kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami, ia berkata, ËœSesungguhnya aku diberi nikmat ini hanya karena kepintaranku. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. [QS. Al-Zumar: 49]. Na'udzubillah. Padahal, apa yang diketahui oleh manusia hanyalah setetes dari luasnya samudera pengetahuan Allah. Sejatinya, ilmu adalah perantara yang mengantarkan kita semua pada kedekatan kepada-Nya. Itu pula yang diisyaratkan oleh al-Qur`an. Karena tujuan sejati dalam pencarian ilmu adalah pendekatan kepada-Nya. Orang yang berilmu adalah orang yang paling bertakwa. Dan barang siapa yang bertakwa maka Allah akan lebih mencurahkan ilmu-Nya. [QS. Al-Baqarah: 282]. Bukan harta, kehormatan, maupun kesombongan
yang diharapkan dari orang-orang yang berilmu. Maka, marilah kita menjadi padi, semakin berisi ia akan semakin merunduk. Semakin berilmu sudah semestinya membawa kita pada ketundukan kepada Allah, serta membawa kita pada kesadaran pada kita tidak ada apa-apanya dibanding kekuasaan Allah. Ilmu kita tidak ada bandingannnya dengan ilmu Allah, bahkan seujung kuku pun. Ya Allah, Robbi
zidni ilman warzuqni fahman..Amiin.juli 2010

Jumat, 25 Juni 2010

♥ Kesalahan Dalam Ber Jilbab

Alhamdulillah, sekarang ini sudah banyak sekali wanita yang memakai kerudung. Memang untuk berkerudung secara sempurna butuh proses.Kita sering berkilah bahwa itu seperti ajang latihan. Untuk awalnya mungkin tak apa. Tapi jangan sampai kita kemudian terlena dan hanyut dengan pengaruh mode yang akhirnya malah membuat orang yang melihat berpikir atau malah sampai bilang “pake jilbab tapi kok bajunya sexi yah” yang akhirnya malah akan memberi citra negatif pada wanita berkerudung pada umumnya
Kesalahan 1 :
Kerudung tidak menutupi dada
Allah S.W.T berfirman dalam surat An Nur ayat 31 ” .. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya … ”
Kesalahan 2 :
· Kerudung tidak menutupi dada
· Rok yang dipakai kurang panjang
Menurut riwayat Imam Tarmizi dan Nasa’i, dari Ummu Salamah r.a. “Ya Rasulullah, bagaimana perempuan akan berbuat kain-kain mereka yang sebelah bawah?”
Sabda Rasulullah S.A.W : “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah menambahkan lagi keatasnya”
Kesalahan 3 :
· Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh
Rasulullah bersabda ” hendaklah kamu meminjamkan dia baju yang panjang dan longgar itu ”
· Make up yang sangat tebal
Allah SWT berfirman dalam surat Al ’Araf ayat 31 : ” Wahai anak cucu Adam. Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki mesjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan ”
Kesalahan 4 :
· Kerudung tidak menutupi dada
· Lengan blus pendek
· Rok yang dipakai pendek
· Tidak memakai kaos kaki

” Dan katakanlah kepada para perempuan beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasan (auratnya) kecuali yang bisa terlihat….” Surat An Nur ayat 31
Kesalahan 5 :
· Lengan blus pendek
· Tidak memakai kaos kaki
. Rok yang dipakai berbelah di depan

” Barang siapa yang memakai pakaian yang mencolok mata, maka Allah S.W.T akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti ” Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasa’i dan Ibn Majah.

Kamis, 24 Juni 2010

►Tentang Maulud Nabi S.A.W.

Pada hakekatnya, perayaan maulid ini bertujuan mengumpulkan muslimin untuk Medan Tablig dan bersilaturahmi sekaligus mendengarkan ceramah islami yg diselingi bershalawat dan salam pada Rasul saw, dan puji pujian pada Allah dan Rasul saw yg sudah diperbolehkan oleh Rasul saw, dan untuk mengembalikan kecintaan mereka pada Rasul saw, maka semua maksud ini tujuannya adalah kebangkitan risalah pada ummat yg dalam ghaflah, maka Imam dan Fuqaha manapun tak akan ada yg mengingkarinya karena jelas jelas merupakan salah satu cara membangkitkan keimanan muslimin, hal semacam ini tak pantas dimungkiri oleh setiap muslimin aqlan wa syar’an (secara logika dan hukum syariah), karena hal ini merupakan hal yg mustahab (yg dicintai), sebagaiman kaidah syariah bahwa “Maa Yatimmul waajib illa bihi fahuwa wajib”, semua yg menjadi penyebab kewajiban dengannya maka hukumnya wajib.
berkata Imam Ibn Hajar Alhaitsamiy rahimahullah bahwa Bid’ah hasanah sudah menjadi kesepakatan para imam bahwa itu merupakan hal yg sunnah, (berlandaskan hadist shahih muslim no.1017 yg terncantum pd Bab Bid’ah) yaitu bila dilakukan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak mendapat dosa, dan mengadakan maulid itu adalah salah satu Bid’ah hasanah,
contohnya saja bila sebagaimana kita ketahui bahwa menutup aurat dalam shalat hukumnya wajib, dan membeli baju hukumnya mubah, namun suatu waktu saat kita akan melakukan shalat kebetulan kita tak punya baju penutup aurat kecuali harus membeli dulu, maka membeli baju hukumnya berubah menjadi wajib, karena perlu dipakai untuk melaksanakan shalat yg wajib .

Pendapat Imam Al hafidh Abu Syaamah rahimahullah (Guru imam Nawawi) :
Merupakan Bid’ah hasanah yg mulia dizaman kita ini adalah perbuatan yg diperbuat setiap tahunnya di hari kelahiran Rasul saw dengan banyak bersedekah, dan kegembiraan, menjamu para fuqara, seraya menjadikan hal itu memuliakan Rasul saw dan membangkitkan rasa cinta pada beliau saw, dan bersyukur kepada Allah dg kelahiran Nabi saw.
Tiada satupun para Muhadditsin dan para Imam yg menentang dan melarang hal ini, mengenai beberapa pernyataan pada Imam dan Muhadditsin yg menentang maulid sebagaimana disampaikan oleh kalangan anti maulid, maka mereka ternyata hanya menggunting dan memotong ucapan para Imam itu, dengan kelicikan yg jelas jelas meniru kelicikan para misionaris dalam menghancurkan Islam.

Berdiri saat Mahal Qiyam dalam pembacaan Maulid
Mengenai berdiri saat maulid ini, merupakan Qiyas dari kerinduan pada Rasul saw, dan menunjukkan semangat atas kedatangan sang pembawa risalah pada kehidupan kita, hal ini lumrah saja, sebagaimana penghormatan yg dianjurkan oleh Rasul saw adalah berdiri, sebagaimana diriwayatkan ketika sa’ad bin Mu’adz ra datang maka Rasul saw berkata kepada kaum anshar : “Berdirilah untuk tuan kalian” (shahih Bukhari hadits no.2878, Shahih Muslim hadits no.1768), demikian pula berdirinya Thalhah ra untuk Ka’b bin Malik ra.
Namun sehebat apapun pendapat para Imam yg melarang berdiri untuk menghormati orang lain, bisa dipastikan mereka akan berdiri bila Rasulullah saw datang pada mereka, mustahil seorang muslim beriman bila sedang duduk lalu tiba tiba Rasulullah saw datang padanya dan ia tetap duduk dg santai..
Rasulullah SAW tidak akan menolak tindakan yang dibenarkan syariat selama para pelakunya berbuat sesuai dengan pranata sosial yang berlaku dan membawa manfaat umum. Dengan demikian, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai bentuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Swt yang bisa dilakukan kapan saja, baik di malam maupun siang. Perbuatan ini tidak bisa disebut sebagai perbuatan yang makruh, apalagi bid’ah yang sesat.Wallahu'alam bisshowab...

Selasa, 22 Juni 2010

♥ Pelita Iman

"Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya (iman). Dan orang-orang kafir pelindungnya adalah setan. Dia mrngeluarkan mereka dari cahaya ke kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. [QS.ALBAQOROH:257]
Menjadi cahaya penerang adalah keniscayaan dari setiap amanah dan karuniaNya atas hidayah yang perlu kami jaga..
Cahaya itu adalah ilmu, yakni ilmu dari pancaran kesungguhan akan makna iman, makna penghambaan yang teraplikasikan dalam bentuk amal...
amal yang senantiasa berbuah ranum dan memancarkan cahaya... yang berpendaran indah mendamaikan jiwa, menghilangkan gulita...
Cahaya ini dapat saja memudar, karena ternyata kami sebagai hamba biasa yang tak mungkin sempurna. Kami bisa menguatkan intensitasnya (cahaya itu) hanya saat kami dekat dengan orang-orang yang memiliki pancaran kuat, saat kami bersatu padu dengan agenda penguatan cahaya iman, saat kami dapat bersinergi dengan cahayaNya yang senantiasa hadir dalam setiap munajat kami...
Tersadarkan bahwa kami semua memiliki amanah besar untuk senantiasa menebarkan cahaya ilmu, seluruh insan harus menerima cahaya ini yang merupakan hak mutlak dalam jalan HidayahNya...
tanpa mencederai hati, tanpa mengotori wadah yang harusnya berisi penuh cahaya...
kami harus akan mawas diri terhadao hal-hal yang dapat meredupkan cahaya ini..
antara lain:
1. Keraguan dan pesimis
Selayaknya manusia yang yakin akan kehadiranNya yang senantiasa mengiringi , hadir di setiap langkah kaki, buah termanis dari iman adalah keyakinan teguh dan harapan utuh akan gambaran masa depannya, karena keragu-raguan hanya akan memudarkan cahaya iman.
2. Malas dan Menunda-nunda
Hal ini lebih disebabkan karena faktor S (baca:syaithonnirrojim), dimana 'mereka' selalu berusaha memalingkan kami dari jalan cahaya. Yang lebih berbahaya bahkan jika dibiarkan akan dapat memudarkan cahaya, atau juga memadamkan cahaya orang lain..na'udzubillahimindzalik...
3. Penyakit Hati
yang lebih dominan adalah iri, dengki, sombong, takabur,riya, dll. Hal ini sebenarnya karena faktor nafsu yang menyelimuti hati, sehingga membuat dan menciptakan kesan rasa cinta yang berlebihan terhadap dunia (harta, tahta,materi, sesama makhluk , dll)
4.Rasa minder dan tak mampu
percaya Allah artinya percaya diri, yakin akan setiap kelebihan dan karunia yang telah Allah anugerahkan secara istimewa kepada masing-masing makhlukNya. Hal ini terkait dengan rasa syukur nikmat, karena berlebihan meratapi kekurangan diri dapat menjauhkan cahayaNya, merdupkannya, bahkan dapat mematikannya.
serta masih banyak lagi kelalaian kami yang dapat saja memudarkan cahaya iman ini..
sampai pada saat kami mencoba bangkit dan menguatkan kembali cahaya ini, kami mendapati bahwa ternyata ruangan , ladang, lahan juga telah semakin meluas...
Maka tiada cara lan, tiada jalan lain melainkan kami harus segera menambahkan kekuatan cahaya kami sesegera mungkin, semaksimal mungkin, dan sebaik-baiknya...
kami mencoba untuk mendekat..terus mendekat.. kepada Sang Pemilik Cahaya...
karena kami berharap dapat menunaikan amanah ini dengan sebak-baiknya, menjadi penerang dalam gulita, menjadi penerang dan mampu memberikan cahaya yang kemudian bermanfaat bagi jalan kehidupan generasi selanjutnya, yakni pencerah peradaban...
-semoga Allah meridhoi langkah-langkah kami..
-semangat kami.. perjuangan kami...
-semoga menjadi pembeda dan penolong kami dihadapanNya kelak..AMIN..
♥ salam perjuangan!!
♥ salam pencerahan peradaban!!
♥ salam kejayaan!!
"Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan yang menyeru kepada kebajikan, yakni menyuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung" [ALI IMRAN: 104]

Jumat, 18 Juni 2010

► Doa tidur sesudah doa tidur yg lain nya

باسمك ربيوضعت جنبي وبك أرفعه إن أ مسكت نفسي فا ر حمها و إ ن أ ر سلتها فاحفظها بما تحفظ به عبادك الصا لحين

“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”

“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.”

♥ Hidupkan Dan peliharalah ROH Anda

Pada suatu hari Abu Bashir berada di Masjid A-Haram. la terpesona rnenyaksikan ribuan orang yang bergerak mengelilingi Kabah, mendengarkan gemuruh tahlil, tasbih, dan takbir mereka. Ia membayangkan betapa beruntungnya orang-orang itu. Mereka tentu akan mendapat pahala dan ampunan Tuhan. Imam Ja’far Al-Shadiq, tokoh spiritual yang terkenal dan salah seorang ulama besar dari keluarga Rasulullah saw, menyuruh Abu Bashir menutup matanya. Imam Ja'far mengusap wajahnya. Ketika ia membuka lagi matanya, ia terkejut. Di sekitar Ka'bah ia melihat banyak sekali binatang dalam berbagai jenisnya- mendengus, melolong, mengaum. Imam Ja’far berkata, "Betapa banyaknya lolongan atau teriakan; betapa sedikitnya yang haji."

Apa yang disaksikan Abu Bashir pada kali yang pertama adalah tubuh-tubuh manusia. Apa yang dilihat kedua kalinya adalah bentuk-bentuk roh mereka. Kita adalah makhluk yang hidup di dua alam sekaligus. Tubuh kita hidup di alam fisik, terikat dalam ruang dan waktu. Para ulama menyebut alam fisik ini sebagai alam nasut, alam yang bisa kita lihat dan kita raba, Kita dapat menggunakan pancaindera kita untuk mencerapnya. Sementara itu, roh kita hidup di alam metafisik, tidak terikat dalam ruang dan waktu. Para ulama menyebut alam ini alam malakut. Menurut Al-Quran, bukan hanya manusia, tetapi segala sesuatu mempunyai malakut-nya. "Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya malakut segala sesuatu. Dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.' (QS. Yasin 83); 'Dan demikianlah kami perlihatkan kepada Ibrahim, malakut langit dan bumi." (QS. Al-An'arn 75)

Roh kita, karena berada di alam malakut, tidak dapat dilihat oleh mata lahir kita. Roh adalah bagian batiniah dari diri kita. Ia hanya dapat dilihat oleh mata batin. Ada sebagian di antara manusia yang dapat melihat roh dirinya atau orang lain. Mereka dapat menengok ke alam malakut. Kemampuan itu diperoleh karena mereka sudah melatih mata batinya dengan riyadhah kerohanian atau karena anugrah Allah (al-mawahib al-rabbaniyyah). Para Nabi, para walli, dan orang-orang saleh seringkali mendapat kesempatan melihat ke alam rnalakut itu.

Makanan Roh

Roh -seperti tubuh-juga dapat berada dalam berbagai keadaan. Imam Ali kw berkata, 'Sesungguhnya tubuh mengalami enam keadaan; sehat, sakit, mati, hidup, tidur, dan bangun. Demikian pula roh. Hidupnya adalah ilmunya, matinya adalah kebodohannya., sakitnya adalah keraguannya, dan sehatnya adalah keyakinannya, tidurnya adalah kelalaiannya, dan bangunnya ialah penjagaannya.' (BiharAl-Anwar 61:40)

Seperti tubuh, roh pun memerlukan makanan. Mulla Shadra tidak menyebutnya makanan. Ia menyebutnya rezeki. Ia berkata, 'Setiap yang hidup perlu rezeki, dan rezeki arwah adalah cahaya-cahaya ilahiah dan ilmu-ilmu rabbaniah.' (Mafatih AI-Ghaib 545)

Untuk meningkatkan kualitas roh, supaya ia sehat dan kuat, kita perlu memberikan kepadanya cahaya-cahaya ilahiah dalam bentuk zikir, doa, dan ibadat-ibadat lainnya seperti salat, puasa, dan haji. Pada Bulan Ramadhan, kita berusaha menerangi roh kita dengan berbagai makanan rohani. Kita mandikan roh kita dengan proses pensucian batin, seperti istighfar, mengendalikan hawa nafsu, dan menjauhi kemaksiatan. Karena itu Nabi saw bersabda, 'Bulan Ramadhan adalah bulan yang diwajibkan atas kamu puasanya dan disunnahkan bagimu bangun malamnya. Barangsiapa yang berpuasa dan melakukan salat malamnya dengan iman dan ikhlas, Tuhan akan mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (Dalam riwayat lain) la akan keluar dari dosa-dosanya seperti ketika ia keluar dari perut ibunya.'

Kita menghidupkan roh dengan ilmu-ilmu rabbaniah. Inilah yang kita maksud dengan dimensi intelektual dari keberagamaan kita. Ada ilmu-ilmu yang membantu kita untuk memelihara kesehatan tubuh kita seperti ilmu gizi, kedokteran, ekologi, dan sebagainya. Di samping itu, ada ilmu-ilmu yang menolong kita untuk menyehatkan roh kita: ilmu-ilmu tentang Al-Quran dan Sunnah (syariat), ilmu-ilmu tentang cara mendekatkan diri kita kepada Allah (thariqat), dan ilmu-ilmu berkenaan dengan pengalaman rohaniah (haqiqat).

Seperti tubuh, roh yang tidak diperhatikan dan dipelihara, roh yang kekurangan makanan akan menjadi roh yang lemah, sakit-sakitan, dan akan dikuasai setan. Roh yang sakit tampak dalam gejala-gejala seperti kegelisahan, keresahan, kebingungan, hidup yang tidak bermakna, hidup tanpa tujuan, kosongan eksistensial (existential vacuum). Pendeknya, roh yang sakit tampak dalam hidup yang tidak tentram. Al-Quran melukiskannya, `Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami menghimpunkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta." (QS. Thaha 124); "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan diberikan kepadanya pet-unjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.' (QS. Al-An'am 120).

Keindahan Roh

Seperti tubuh, arwah mempunyai rupa yang bermacam-macam: buruk atau indah; juga mempunyai bau yang berbeda: busuk atau harum. Rupa roh jauh lebih beragam dari rupa tubuh. Berkenaan dengan wajah lahiriah, kita dapat saja menyebut wajahnya mirip binatang, tapi pasti ia bukan binatang. Roh dapat betul-betul berupa binatang -babi atau kera. Tuhan berkata, 'Katakanlah: apakah akan Aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk kedudukannya di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi dan penyembah Thagut? Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (Al-Maidah 60)

Al-Ghazali menulis: 'Al-Khuluq dan Al-Khalq kedua-duanya digunakan. Misalnya si Fulan mempunyai khuluq dan khalq yang indah -yakni indah lahir dan batin. Yang dimaksud dengan khalq adalah bentuk lahir, yang dimaksud dengan khuluq adalah bentuk batin. Karena manusia terdiri dari tubuh yang mencerap dengan mata lahir dan roh yang mencerap dengan mata batin. Keduanya mempunyai rupa dan bentuk baik jelek maupun indah. Roh yang mencerap dengan mata batin memiliki kemampuan yang lebih besar dari tubuh yang mencerap dengan mata lahir. Karena itulah Allah memuliakan roh dengan menisbahkan kepada diri-Nya. Ia bersabda, 'Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, Aku menjadikan manusia dan' tanah. Maka apabila telah kusempurna kan kejadiannya dan kutiupkan kepadanya rohku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.'(QS. Shad 71-72). Allah menunjukkan bahwa jasad berasal dari tanah dan roh dari Tuhan semesta alam. (Ihya Ulum Al-Din, 3:58).

Khuluq -dalam bahasa Arab- berarti akhlak. Roh kita menjadi indah dengan akhlak yang baik dan menjadi buruk dengan akhlak yang buruk. Dalam teori akhlak dari Al-Ghazali, orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya, akan memiliki roh yang berbentuk babi; orang yang pendengki dan pendendam akan memiliki roh yang berbentuk binatang buas; orang yang selalu mencari dalih buat membenarkan kemaksiatannya akan mempunyai roh yang berbentuk setan (monster) dan seterusnya.

Ketika turun ke bumi, karena berasal dari Mahasuci, roh kita dalam keadaan suci. Ketika kita kembali kepadanya, roh kita datang dalam bentuk bermacam-macam. Ketika pohon pisang lahir ke dunia, ia lahir sebagai pohon pisang. Ketika mati, ia kembali sebagai pohon pisang lagi. Ketika manusia lahir, ia lahir sebagai manusia. Ketika mati, ia kembali kepada Tuhan dalam berbagai bentuk, tidak hanya dalam bentuk manusia saja. Ia dapat kembali dalam bentuk binatang, setan, atau cahaya.

Walhasil, untuk memperindah bentuk roh kita, kita harus melatihkan akhlak yang baik. Meningkatkan kualitas spiritual, berarti mernperindah akhlak kita. Kita menyimpulkan prinsip ini dalam doa ketika bercermin. "Allahumma kama ahsanta khalqi fa hassin khuluqi.' (Ya Allah, sebagaimana Engkau indahkan tubuhku, indahkan juga akhlakku).

Roh dalam Maut

Kita kutipkan di sini hadits yang panjang;

"Kami sedang mengantarkan jenazah di Baqi. Kemudian datanglah Nabi dan duduk bersama kami di dekat jenazah. Kami tundukkan kepala kami seakan-akan burung hinggap di atasnya. Ia berkata: Aku berlindung dari siksa kubur, 3X. Sesungguhnya manusia mukmin ketika hendak memasuki akhirat dan meninggalkan dunia, turunlah malaikat kepadanya dengan wajah yang bersinar seperti cahaya matahari. Mereka duduk di dekat rnayit sepanjang mata memandang. Lalu datanglah malakal maut dan duduk di dekat kepalanya dan berkata: Hai roh yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya. Maka keluarlah roh itu mengalir seperti rnengalirnya tetesan air dari mulut cerek. Malaikat maut mengambilnya. Apabila ia sudah mengambilnya, ia tidak membiarkannya berada di tangannya sekejap mata pun sampai ia menyimpannya di dalam kafan. Dari roh itu keluarlah bau harum semerbak memenuhi permukaan bumi. Para malaikat naik membawa roh itu. Setiap kali mereka rnelewati kelompok malaikat yang lain, mereka ditanya, `Siapa roh yang baik ini?' Mereka menyebut Fulan bin Fulan dengan nama-nama yang indah yang diperolehnya di dunia. Ketika sampai di langit dunia, dibukakanlah pintu baginya. Pada setiap langit, malaikat mengantarkannya sampai ke langit berikutnya dan seterusnya sampai ke Allah Ta'ala.

Allah berfirman: 'Tuliskan kitab hamba-Ku di tempat yang tinggi. Kembalikan dia ke bumi karena aku menciptakannya dari bumi, mengembalikannya ke bumi, dan mengeluarkannya dari bumi sekali lagi. Lalu rohnya dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat datang dan duduk bersamanya seraya berkata: Siapa Tuhanmu? Ia berkata: Tuhanku Allah. Apa agamamu? Agamaku Islam. Siapa laki-laki yang diutus kepadamu? Rasulullah. Darimana kamu mengetahui hal ini? Aku membaca Kitabullah, beriman kepadanya, dan membenarkannya. Seorang penyeru berseru dari langit: Benar hambaku. Hamparkan baginya tikar dari surga. Bukakan baginya pintu dari surga. Lalu angin dan semerbak surga datang kepadanya. Kuburan dilegakan seluas pandangan mata. Seseorang yang berwajah cantik datang kepadanya dengan baju yang indah dan bau yang harum. Ia berkata: Bergembiralah dengan apa-apa yang akan membahagiakan kamu. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu. Mayit bertanya: siapakah kamu? Wajahmu wajah yang membawa kebaikan. Ia berkata: Saya. amal shalehmu. Ia berkata: Tuhanku, tegakkanlah hari kiamat supaya aku kembali kepada keluargaku dan kekayaanku.

Bila seorang kafir meninggalkan dunia dan memasuki akhirat, dari langit turunlah mialaikat berwajah buruk dan membawa kain yang buruk. Mereka duduk di dekat mayit sepanjang mata memandang. Lalu datanglah malakal maut dan duduk di dekat kepalanya dan berkata: Hai roh yang buruk, keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya.. Malaikat maut mencabut nyawanya seperti sisir besi mencabuti bulu yang basah. Mailakat maut mengambilnya. Apabila ia sudah mengarnbilnya, ia tidak membiarkannya berada di tangannya sekejap mata pun sampai ia menyimpannya di dalam kain buruk itu. Dari roh itu keluar bau yang lebih busuk dari bau bangkai dan memenuhi permukaan bumi. Para malaikat naik mernbawa roh itu. Setiap kali mereka melewati kelompok malaikat yang lain mereka ditanya. "Siapa roh yang buruk ini"? Mereka menjawab; Fulan bin Fulan dan menyebutnya dengan nama-nama yang buruk yang diperolehnya dari dunia. Ketika ia sampai ke langit dunia, ia minta dibukakan pintu langit, tetapi tidak dibukakan kepadanya. Kemudian. Rasulullah saw membaca ayat Al-Quran, "Sesingguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan kepada mereka pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk surga, seperti tidak mungkinnya unta masuk ke lubang jarum. (QS. Al-A'raf 40)

Allah berfirman, 'Tuliskan kitabnya di bumi yang paling rendah.' Maka dilemparkanlah rohnya. Kemudian Nabi membaca ayat Al-Quran, 'Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (QS. AI-Haj 31) Lalu rohnya dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat datang dan duduk bersamanya, seraya berkata: Siapa Tuhanmu? Ia berkata: Ah, aku tidak tahu. Seorang penyeru berteriak dari langit: Bohong hambaku. Hamparkan kepadanya tikar dari api neraka. Bukakan baginya pintu neraka. Panas dan keringnya neraka mendatanginya. Kuburannya disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya. Seseorang yang berwajah buruk, berpakaian buruk, berbau busuk datang kepadanya dan berkata: Terimalah berita yang menyusahkan kamu. Inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu. Mayit bertanya, 'Siapakah kamu? Wajahmu wajah yang membawa keburukan.' Ia menjawab, 'Aku amalmu yang buruk.' Mayit itu berkata: Tuhanku jangan tegakkan hari kiamat. (Ibn Qayyim Al-Jawziyyah, Al-Roh hal 44-45).

► Jilbab Tak sama Dengan kerudung

Jilbab tak sama dengan kerudung. Jilbab adalah busana bagian bawah (al-libas al-adna) berupa jubah, yaitu baju longgar terusan yang dipakai di atas baju rumahan (semisal daster). Sedang kerudung merupakan busana bagian atas (al-libas al-a'la) yaitu penutup kepala. (Rawwas Qal'ah Jie, Mu'jam Lughah Al-Fuqaha`, hal. 124 & 151; Ibrahim Anis dkk, Al-Mu'jam Al-Wasith, 2/279 & 529).
Jilbab dan kerudung merupakan kewajiban atas perempuan muslimah yang ditunjukkan oleh dua ayat Al-Qur`an yang berbeda. Kewajiban jilbab dasarnya surah Al-Ahzab ayat 59, sedang kewajiban kerudung (khimar) dasarnya adalah surah An-Nur ayat 31.
Mengenai jilbab, Allah SWT berfirman (artinya),"Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min,'Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.' (QS Al-Ahzab : 59). Dalam ayat ini terdapat kata jalabib yang merupakan bentuk jamak (plural) dari kata jilbab. Memang para mufassir berbeda pendapat mengenai arti jilbab ini. Imam Syaukani dalam Fathul Qadir (6/79), misalnya, menjelaskan beberapa penafsiran tentang jilbab. Imam Syaukani sendiri berpendapat jilbab adalah baju yang lebih besar daripada kerudung, dengan mengutip pendapat Al-Jauhari pengarang kamus Ash-Shihaah, bahwa jilbab adalah baju panjang dan longgar (milhafah). Ada yang berpendapat jilbab adalah semacam cadar (al-qinaa'), atau baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan (ats-tsaub alladzi yasturu jami'a badan al-mar`ah). Menurut Imam Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi (14/243), dari berbagai pendapat tersebut, yang sahih adalah pendapat terakhir, yakni jilbab adalah baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan.
Walhasil, jilbab itu bukanlah kerudung, melainkan baju panjang dan longgar (milhafah) atau baju kurung (mula`ah) yang dipakai menutupi seluruh tubuh di atas baju rumahan. Jilbab wajib diulurkan sampai bawah (bukan baju potongan), sebab hanya dengan cara inilah dapat diamalkan firman Allah (artinya) "mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Dengan baju potongan, berarti jilbab hanya menutupi sebagian tubuh, bukan seluruh tubuh. (Taqiyuddin An-Nabhani, An-Nizham al-Ijtima'i fil Islam, hal. 45-46).
Jilbab ini merupakan busana yang wajib dipakai dalam kehidupan umum, seperti di jalan atau pasar. Adapun dalam kehidupan khusus, seperti dalam rumah, jilbab tidaklah wajib. Yang wajib adalah perempuan itu menutup auratnya, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, kecuali kepada suami atau para mahramnya (lihat QS An-Nur : 31).
Sedangkan kerudung, yang bahasa Arabnya adalah khimar, Allah SWT berfirman (artinya),"…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…" (QS An-Nur : 31). Dalam ayat ini, terdapat kata khumur, yang merupakan bentuk jamak (plural) dari khimaar. Arti khimaar adalah kerudung, yaitu apa-apa yang dapat menutupi kepala (maa yughaththa bihi ar-ra`su). (Tafsir Ath-Thabari, 19/159; Ibnu Katsir, 6/46; Ibnul 'Arabi, Ahkamul Qur`an, 6/65 ).
Kesimpulannya, jilbab bukanlah kerudung, melainkan baju jubah bagi perempuan yang wajib dipakai dalam kehidupan publik. Karena itu, anggapan bahwa jilbab sama dengan kerudung merupakan salah kaprah yang seharusnya diluruskan. Wallahu a'lam.

Kamis, 20 Mei 2010

♥ My curahan

CURHAT

► Manusia tidaklah menjadi bodoh dan berselisih kecuali
ketika meninggalkan bahasa Arab dan cenderung
kepada bahasa Aristoteles (bahasa orang barat)

► ilmu adalah asas kehidupan , ilmu adalah antara perkara keperluan utama manusia , ia menjadi sebagai petunjuk , pembantu , bekalan dan sejata untuk melayari kehidupan dunia,,lebih dari itu , ilmu menjadi tonggak kehidupan yg harmoni juga sebagai asset penting bg manusia

► Betapa senangnya syaithon bila manusia telah terkena panahnya. Panah yang akan membuat manusia mabuk cinta dan menjadikan halal segala cara apapun untuk mendapatkannya.

► hayuu bangun !! diSaat malam telah gelap yaitu diantara sepertiga malam ..terus sholat TAHAJUD.. Bersabar diantara sujud panjangmu, di antara harap dan do’a2mu kepada Allah dengan kedatangan pangeran yang akan menjemputmu.. .Bersabar di antara dua lelehan air mata kamu , karena berharap yang terbaik dari-Nya.

► Kamu disenangi oleh Orang 2 di sekitar kamu bukan karena harta kamu.. tetapi karena wajah ceria kamu dan akhlak mulia mu..

► Hati yang BAHAGIA kan selalu hadir,. ketika hati penuh SYUKUR ketika mendapatkan NIKMAT dan SABAR ketika mendapatkan ujian..

Rabu, 21 April 2010

► Dosa - Dosa Besar

Adalah Amru bin Ubaid, seorang ulama Bashrah, dan seorang zahid. Yang dikatakan oleh para pejabat pemerintah tentang dirinya sebagai berikut: "kalian semua adalah para pencari buruan, kecuali Amru bin Ubaid". Artinya, seluruh ulama mendatangi para pejabat pemerintah untuk mendapatkan hadiah, kecuali Amru bin Ubaid. Suatu saat, ulama kita ini ingin mengetahui definisi yang jelas tentang apa itu dosa besar, secara langsung dari nash Al Quran, bukan dari pendapat para ulama.

Ia kemudian menemui Abu Abdillah Ja'far bin Muhammad Shadiq. Seperti kita ketahui, Ja'far Shadiq adalah orang tokoh yang paling patut untuk ditanya tentang hal ini; karena ia adalah seorang ulama dari ahlul bait, dan ia telah begitu mendalami rahasia-rahasia kandungan Al Quran. Setelah ia bertemu dengannya, dan duduk bersamanya, ia kemudian membaca firman Allah SWT berikut ini:

"(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil". (An Najm: 32).

Sampai di sini ia berhenti dan berdiam!. Menyaksikan hal itu Abu Abdillah Ja'far Shadiq bertanya kepadanya: "mengapa engkau terdiam, wahai Ibnu Ubaid?"

Ia menjawab: "aku ingin mengetahui secara pasti apa itu dosa-dosa besar, langsung dari keterangan kitab Allah".

Abu Abdillah Ja'far Shadiq berkata: "engkau datang kepada orang tepat". Selanjutnya ia berkata kembali: " [Dosa besar itu adalah, pertama:] syirik kepada Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48)

Dan Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga". (Al Maaidah: 72)

Selanjutnya ia menambahkan: [dosa besar yang kedua adalah] berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir"".(Yuusuf: 87).

Demikianlah, Abu Abdillah Ja'far Shadiq mengungkapkan hukum sambil menyebutkan dalilnya dari Al Quran. Berikutnya ia memberikan penjelasan selanjutnya: [dosa besar yang berikutnya adalah:] merasa aman dari ancaman Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (Al A'raaf: 99)

Dosa besar yang keempat adalah: berbuat durhaka kepada kedua orang tua. Karena Allah SWT mensipati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy 'orang yang sombong lagi celaka'. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka". (Maryam: 32).

Dosa besar yang berikutnya adalah: membunuh. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya". (An Nisaa: 93).

Dosa besar yang berikutnya adalah: menuduh wanita baik-baik berbuat zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar". An Nuur: 23)

Dosa besar berikutnya adalah: memakan riba. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila". (Al Baqarah: 275)

Dosa besar berikutnya adalah: lari dari medan pertempuran. Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu. tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya". (Al Anfaal: 16)

Dosa besar berikutnya adalah: memakan harta anak yatim. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)". (An Nisaa: 10)

Dosa besar berikutnya adalah: berbuat zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu". (Al Furqaan: 68-69)

Tentang menyembunyikan persaksian, adalah seperti difirmankan oleh Allah SWT:

"Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya". (Al Baqarah: 283)

Dosa besar berikutnya adalah: sumpah palsu. Yaitu jika seseorang bersumpah untuk melakukan sesuatu perbuatan, namun ternyata ia tidak melakukan perbuatan itu. atau ia bersumpah tidak akan melakukan sesuatu perbuatan, namun nyatanya ia kemudian melakukan perbuatan itu. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih". (Ali Imraan: 77 )

Dosa besar berikutnya adalah: berbuat khianat atas harta pampasan perang. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu". (Ali Imraan: 161)

Dosa besar berikutnya adalah: meminum khamar [minuman keras]. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan". (Al Maaidah: 90).

Dosa besar berikutnya adalah: meninggalkan shalat. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat". (Al Muddats-tsir: 42-43 )

Dosa besar berikutnya adalah: melanggar perjanjian dan memutuskan tali silaturahmi. Karena tali silaturahmi adalah salah satu ikatan yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk disambung. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi". (Al Baqarah: 27 )

Dengan demikian, semua perbuatan dosa tadi adalah bagian dari dosa besar, sesuai dengan keterangan nash Al Quran. Dan masing-masing dosa besar tadi mengandung hikmah, seperti yang diungkapkan oleh Ja'far Shadiq. Dan saat ia ditanya oleh Ibnu Ubaid tentang apa itu dosa besar, Ja'far Shadiq dengan percaya diri menjawabnya dengan urutan seperti tadi. Dan penyebutan urutan tadi pun diungkapkannya dengan tanpa perlu berpikir lama. Yang menunjukkan bahwa masalah ini telah tertanam dalam otaknya; apalagi jika disadari bahwa ayat-ayat itu terdapat secara acak dalam pelbagai surah dalam Al Quran. Sehingga untuk menyebutkannya ia harus mengutip dan mengumpulkannya dari sana sini; hal ini juga menunjukkan bahwa ia benar-benar telah mendalami rahasia-rahasia kandungan Al Quran.

Sabtu, 17 April 2010

♥ Renungan bagi jomblowati ‘Mencintai itu adalah kewajaran’ - dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adala

► Tak ada yang bisa menyangkal, bahwa tidak ada seorang pun yang steril dari yang namanya CINTA. Meski ia telah setingkat da’i atau da’iyah. Tak ada yang bisa mencegah datang virus itu, seperti sEnandung puisi berikut:
Cinta……. Menembus ruang dan batas
Menggelora, meradang dan mematikan
Kala cinta merasuk sukma
Membekukan akal, menghempas rasa
Jika tidak karena-Nya
Kemana kan dibawa lari sekeping hati pecinta??

Kita akan bicara tentang cinta. Sesuatu yang Allah tanamkan fitrahnya pada setiap jiwa. Tapi alangkah hinanya bagi pecinta yang terbelenggu oleh cintanya.
Duhai saudariku…….
Mencintai itu adalah kewajaran……..♥♥!!! Apalagi bagi seorang wanita yang telah memasuki usia dimana kebutuhan kasih sayang dan penjagaan dari seorang lelaki sudah sangat dirindukannya.
Tapi ingatlah wahai sahabatku, janganlah engkau tanggalkan kehormatanmu dengan mengumbarnya diantara manusia.Dengan cara apapun, dengan dalih apapun, dengan susunan kata semanis apapun, sekuat apapun dorongannya jangan engkau tertipu oleh rayuan syaithon. Betapa senangnya syaithon bila manusia telah terkena panahnya. Panah yang akan membuat manusia mabuk cinta dan menjadikan halal segala cara apapun untuk mendapatkannya.
Maka jadilah sms merah jambu, surat-surat cinta, dan lainnya yang padahal bisa jadi syaithon telah mengemasnya menjadi kemasan yang akan mengundang kemurkaan Allah.
Saudariku…..
Bersabarlah di saat malam gelap gulita membekap. Bersabarlah di antara sujud panjangmu, di antara harap dan do’amu kepada Allah dengan kedatangan pangeran yang akan menjemputmu. Bersabarlah terus di antara dua lelehan air matamu karena berharap yang terbaik dariNya.

Sungguh itu lebih baik bagimu dan yang lebih Allah ridhoi daripada selainnya. Walaupun sulit, terasa berat, tidak tahan menunggu kepastiannya, namun tetaplah seperti itu, sabar, sabar dalam penantianmu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang terbaik bagimu.

Bukankah janji Allah sudah jelas:
“…… dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” {QS. An Nuur : 26}

Terasa sulit memang….. hati itu terkadang begitu cepat berbolak balik. Terkadang ia kuat bagai benteng kokoh, tapi sering pula ia rapuh bak rumah kardus di bawah kolong jembatan. Di satu sisi kita senantiasa menginginkan tunduk pada perintah-perintah Allah, perintah menundukkan pandangan, perintah mengulurkan jilbab, perintah terus memperbaiki didi dari hari ke hari.

Namun, di sisi lain, syaetan senantiasa bergerak dan bekerja untuk menggoda manusia. Sehingga terkadang dalam penantian panjang ini ada kalanya terselip pandangan yang belum halal, ada perkataan yang belum halal, ada usaha mencari perhatian yang belum halal.

Saudariku…..

Saat ini, di tengah malam ini mari kita tengok jendela-jendela yang terbuka. Di atas ribuan sajadah, bersimpuh wanita-wanita yang sedang merindu. Tetesan-tetesan air mata mereka terus membasahi bumi, air mata mujahidah yang sangat takut tergelincir kepada kemaksiatan. Berjuta sorotan mata yang hanya ditujukan kepadaNya.

Dan engkau ….., apakah engkau termasuk bagian dari wanita bersimpuh itu, sabarlah. Benar, tidak mudah. Tapi tidak ada yang salah dengan janjiNya. JanjiNya adalah keniscayaan terindah, walau itu harus kau tebus dengan kesabaran yang berkeluh kesah. Janganlah lelah memuliakan dirimu. Bukan untuk dia, bukan untuk dirimu sendiri.

Tapi semata hanya untuk Rabbmu. Sungguh itu bagian dari tarbiyah dengan cara yang berbeda. Dan Maha Benar Allah, lelaki mulia itu akan datang atas nama kemuliaan pernikahan. Tanpa engkau perlu teriaki, dia telah mendengar dengan kesediaan tertinggi akan seruan lembut RabbNya, yang disampaikan kepada hamba terkasih dan utusanNya.
“Wahai para pemuda, barangsiapa telah mampu di antara kalian, hendaklah ia menikah, karena ia dapat menundukkan pandangan dari menjaga……” [HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa’i]

Lelaki yang senantiasa menjaga kehormatan itu pasti akan datang, lelaki yang setiap malam engkau tangisi itu pasti akan mengetuk pintu rumahmu, lelaki yang akan menjaga kehormtan yang senantiasa engkau jaga itu pasti akan menjemputmu dengan kesederhanaan dan senyuman terindah yang tetulus dari hatinya, lelaki yang akan menemanimu sholat di malam hari, menasehatimu di kala senang dan menghiburmu di kala sedih.
Adakah itu yang engkau harapkan wahai saudariku….???

Ataukah lelaki itu masih engkau harapkan datang dari kemaksiatanmu kepada Allah dan lebih dicintai oleh syaithon…..???

Selasa, 13 April 2010

► Doa ku

Duhai Allah,,aku berpura-pura ceria dan berusaha perlihatkan bahagia karena orang-orang sekitarku sangat membutuhkan hal itu. Terlalu banyak orang yang yakin atau menduga bahwa aku cukup handal untuk menjadi tempat mengeluh dan meminta nasihat..
aku tidak benar-benar berada di tengah mereka. Dalam hiruk pikuk itu, aku kesepian. Dalam jumlah yang banyak itu, aku sendirian. Dalam terang benderang itu, aku muram. Dalam tawa itu, aku merintih. Dalam rintih itu, aku menangis. Dalam tangis itu, aku berdoa:

Duhai Allah,,hadirkan suasana yg semerbak dgn RIDHO-Mu dlm kehidupan ku..KELUARGA ku ,SAHABAT-ku..serta semua hamba-Mu yg sedang kebingungan & kadang terlihat tidak banyak beribadah karena kebodohan & ketidakmampuan menjalin komunikasi dengan-Mu,,Siramilah mereka dengan rinai-rinai maaf-Mu,,Panjangkan umur kami dalam ketaatan.,Akhirilah hidup kami dlm syahadah dijalan-Mu.& mendapatkan kupon untuk mengais sedikit air dari oase Kautsar-Mu, mengantongi kartu SYAFAAT Muhammad-Mu, Ali-Mu, Zahra-Mu, dan para duplikat mereka, para Nahkoda bathera keselamatan..Aamiin

Kamis, 28 Januari 2010

♥♥ Doa Jatuh Cinta ♥♥

Ya Allah…
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi

Dan ya Allah, ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi Tetapi ya Allah…
Seandainya telah Engkau takdirkan
Dia bukan milikku...
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya..
Ya Allah ya Tuhanku…
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Allahu Rabbi.. aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Amin ya Robbal’alamiin

 

i