Jumat, 25 Juni 2010

♥ Kesalahan Dalam Ber Jilbab

Alhamdulillah, sekarang ini sudah banyak sekali wanita yang memakai kerudung. Memang untuk berkerudung secara sempurna butuh proses.Kita sering berkilah bahwa itu seperti ajang latihan. Untuk awalnya mungkin tak apa. Tapi jangan sampai kita kemudian terlena dan hanyut dengan pengaruh mode yang akhirnya malah membuat orang yang melihat berpikir atau malah sampai bilang “pake jilbab tapi kok bajunya sexi yah” yang akhirnya malah akan memberi citra negatif pada wanita berkerudung pada umumnya
Kesalahan 1 :
Kerudung tidak menutupi dada
Allah S.W.T berfirman dalam surat An Nur ayat 31 ” .. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya … ”
Kesalahan 2 :
· Kerudung tidak menutupi dada
· Rok yang dipakai kurang panjang
Menurut riwayat Imam Tarmizi dan Nasa’i, dari Ummu Salamah r.a. “Ya Rasulullah, bagaimana perempuan akan berbuat kain-kain mereka yang sebelah bawah?”
Sabda Rasulullah S.A.W : “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah menambahkan lagi keatasnya”
Kesalahan 3 :
· Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh
Rasulullah bersabda ” hendaklah kamu meminjamkan dia baju yang panjang dan longgar itu ”
· Make up yang sangat tebal
Allah SWT berfirman dalam surat Al ’Araf ayat 31 : ” Wahai anak cucu Adam. Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki mesjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan ”
Kesalahan 4 :
· Kerudung tidak menutupi dada
· Lengan blus pendek
· Rok yang dipakai pendek
· Tidak memakai kaos kaki

” Dan katakanlah kepada para perempuan beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasan (auratnya) kecuali yang bisa terlihat….” Surat An Nur ayat 31
Kesalahan 5 :
· Lengan blus pendek
· Tidak memakai kaos kaki
. Rok yang dipakai berbelah di depan

” Barang siapa yang memakai pakaian yang mencolok mata, maka Allah S.W.T akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti ” Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasa’i dan Ibn Majah.

0 komentar:

 

i